Rabu, 17 Februari 2016

SLUKU-SLUKU BATHOK

"Sluku-sluku bathok,
Bathoké éla-élo
Si Rama menyang Solo,
Oléh-oléhé payung mutho.
Mak jenthit lolo lo bah,
Yén mati ora obah
Yén obah medéni bocah,
Yen urip goléko dhuwit..."

��Sluku-sluku bathok:
(hidup tidak boleh dihabiskan hanya untuk bekerja. Waktunya istirahat ya istirahat, untuk menjaga jiwa dan raga agar selalu dalam kondisi seimbang. Bathok atau kepala kita perlu beristirahat untuk memaksimalkan kemampuannya)
.
��Bathoké éla élo  :
Dengan cara berzikir (éla-élo = Laa Ilaaha Ilallah), mengingat Allah akan mengendurkan
syaraf neuron di otak. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tentram.

��Si Rama menyang Solo:
Siram (mandilah, bersuci)
menyang (menuju) Solo (Solat).
Lalu bersuci dan dirikanlah salat.

��Oléh-oléhé payung mutho:
Maka kita akan mendapatkan perlindungan (payung) dari Allah, Tuhan kita.

��Mak jenthit lolo lo bah:
Kematian itu datangnya tiba-tiba, tak ada yang tahu. Tak bisa dimajukan atau dimundurkan
walau sesaat.

��Wong mati ora obah:
Saat kematian datang, semua sudah terlambat. Kesempatan beramal hilang.

��Yen obah medéni bocah:
Banyak yg ingin minta dihidupkan, tapi Allah tidak mengizinkan. Jika mayat hidup lagi maka bentuknya menakutkan dan mudharatnya akan lebih besar.

��Yén urip goléko dhuwit: Kesempatan  terbaik untuk beramal adalah saat ini. Saat masih hidup.

������������

Tidak ada komentar:

Posting Komentar